Prioritas

“Anak-Ku, apakah engkau tidak memiliki waktu untuk bersama-sama dengan Aku? Apakah segala ‘kesibukanmu’ itu lebih penting dari Aku?”

Tentunya seperti itu yang akan Tuhan ucapkan ketika kita begitu sibuk akan suatu hal dan lupa untuk mencari Tuhan. Begitu banyak jenis ‘kesibukan’ yang dunia tawarkan, mulai dari berpikir bagaimana cara untuk meningkatkan prestasi, keinginan akan berbagai benda,mikirin si doi, atau dalam merencanakan sesuatu hal. Kita terus bergumul dalam pikiran kita bagaimana strategi yang baik, sementara kita tidak tidak melibatkan Sang Ahli Penyusun Strategi. Hal ini aku alami, ketika pikiranku begitu sibuk mematangkan rencana untuk berjualan pin. (ada yang mau mesen? He3). Dan tiba-tiba God interrupt me, kurang lebih seperti di kalimat awal tadi, Dia bertanya, apakah rencanaku itu jauh lebih penting daripada mencari Tuhan? Apakah aku dapat berhasil tanpaNya?

Dan gw ingat dengan sebuah animasi berjudul “Priority”. Dalam animasi itu, ada seorang yang begitu sibuk akan pekerjaanya. Semuanya berantakan dan dia terus berusaha membereskan itu, namun tidak ada perbaikan yang signifikan sementara Tuhan memandangi Dia dan terus mengajak orang itu untuk berhenti sejenak untuk bersama-sama dengan Tuhan. Namun orang itu terus beralasan, bahwa dia sedang sibuk dan dia akan meluangkan waktu untuk Tuhan setelah semuanya yang lain selesai. Waktu dulu gw melihat animasi itu, gw pikir wah orang ini kurang ajar banget, dan lagi toh apa yang dia kerjakan sia-sia aja.. Tapi saat gw alami ini, animasi ini seakan menegur diri gw. Dan kemudian, gw pun datang untuk berdoa pada Tuhan. Ga lama kok, tapi sukacita ilahi pun turun memenuhi gw.

Lalu saat gw merenung, God ingatkan gw dengan khotbah Ps.Jannet di FOG meeting 2 minggu lalu. Salah satu poinnya adalah betapa kita sering begitu “riweuh” dengan segala sesuatu dan bukannya berdiam dan mencari kehendak Tuhan. Terlalu banyak dari kita yang menganggap bahwa dirinya kuat padahal Tuhan berkata bahwa dalam tinggal tenang dan percaya itulah kekuatan kita. Tetapi kita sering bersikap sok kuat dan sok tahu.

Yesaya 40:31

Sudah berapa lama kita tidak menunggu Tuhan? Terlalu sering kita begitu banyak beraktivitas dan berkegiatan dan mencoba untuk mengerjakan sesuatu meskipun sesuatu itu untuk Tuhan tanpa kita mau mendengar apa yang Tuhan rencanakan. Sehingga apa yang kita hasilkan menjadi sesuatu yang sia-sia, bahkan hal itu seperti kita sedang membangun sebuah gedung tanpa arahan Tuhan. Meskipun Tuhan ingin agar kita mengikuti arahanNya,kita enggan dan terus dengan cara sendiri. Dan mungkin Tuhan akan berkata , “lanjutkan saja jika engkau memang begitu semangatnya untuk bekerja tanpa arahan-Ku. Tapi bangunan yang kau bangun itu akan segera Kurubuhkan.” Nah loh, percuma juga kan kita cape-cape dengan cara kita sendiri, tapi akhirnya tidak diperkenan oleh Tuhan?

Terlalu sering kita menganggap diri kita mampu untuk melakukan sesuatu, padahal Tuhan Yesus pun berkata, aku tidak dapat berbuat apa-apa jika bukan Bapa yang bekerja melalui aku. Apa yang Tuhan Yesus perbuat hanyalah apa yang Bapa perintahkan padaNya, apa yang Bapa inginkan. Bahkan Tuhan Yesus, yang pengurapannya demikian dahsyat, tidak mau untuk melangkahi Bapa. Tapi, kita manusia amat sering menganggap diri kita telah mengerti segalanya dan mendahului Allah.

Akhirnya, gw cuma mau bilang jangan mau ditipu dengan segala kesibukan dunia. Bukankah ada mazmur yang berkata lebih baik 1 hari di pelataran Tuhan daripada 1000 hari di tempat lain? Saat kita mengalami saat-saat yang begitu sibuk bahkan hampir ga bisa berbuat apa-apa, datanglah pada Tuhan dalam doa. Katakanlah “tenanglah jiwaku, sebab hanya kepada Tuhanlah aku berharap”, dan rasakanlah bahwa Tuhan peduli akan hidup kita. Nikmatilah kehadiran-Nya yang memberikan kelegaan dan mari kita memprioritaskan Dia dalam urutan pertama hidup kita..