Janji Wisudawan ITB

Kami
Segenap lulusan
Institut Teknologi Bandung
Demi Ibu Pertiwi

Berjanji,
Akan mengabdikan ilmu pengetahuan
Bagi kesejahteraan bangsa Indonesia
Perikemanusiaan dan perdamaian dunia

Kami berjanji akan mengabdikan
Segala kebajikan ilmu pengetahuan
Untuk menghantarkan bangsa Indonesia
Ke pintu gerbang masyarakat adil dan makmur
Yang berdasarkan pancasila

Kami berjanji akan tetap setia
Kepada watak pembangunan kesarjanaan Indonesia
Dan menjunjung tinggi susila sarjana,
Kejujuran serta keluhuran ilmu pengetahuan
Di manapun kami berada

Kemi berjanji
Akan senantiasa menjunjung tinggi
Nama baik almamater kami
Institut Teknologi Bandung

Setiap mahasiswa ITB baik program sarjana, master, maupun doktor yang meninggalkan ITB lewat upacara wisuda di sabuga akan mengucapkan janji di atas. Semoga, semoga, dan semoga terealisasi apa yang telah kami janjikan. Amin.

Syukuran Wisuda

14 April 2012 lalu menjadi salah satu hari bersejarah bagi saya karena di hari itu akhirnya secara resmi saya telah menyelesaikan masa studi sarjana di Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. Beberapa acara syukuran wisuda bersama dengan PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) dan HMIF (Himpunan Mahasiswa Informatika) ITB telah mengawali upacara wisuda di gedung sabuga ITB dan saya ingin menutupnya dengan ucapan syukur melalui tulisan ini.

Masa lebih kurang 5 tahun bukanlah waktu yang singkat, namun ketika saya hadir dalam acara syukuran wisuda rasanya baru minggu lalu saya menjejakkan kaki di Institut Teknologi Bandung ini. Suasana penerimaan mahasiswa baru bahkan masih sangat jelas dalam rekaman ingatan saya. Sekali lagi terbukti bahwa waktu berlalu dengan sangat cepat. Saya bersyukur bahwa selama 5 tahun di ITB, penyertaan Tuhan dalam hidup saya telah menjagai langkah-langkah saya. Saya tidak dapat melihat maupun meramalkan masa depan, namun saya telah, sedang, dan akan mengalami masa depan yang indah dan penuh harapan bersama-sama dengan-Nya yang menuntun langkah saya.

Tema syukuran wisuda dari PMK:  “Let He Leads” – dengan sangat indah meringkas paragraf sebelumnnya. Ayat tema diambil dari Amsal 3:5-6

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu

Ayat tema ini adalah ayat favorit saya yang telah menuntun langkah saya selama lima tahun terakhir ini. Dan saya masih terus belajar menghidupi Firman ini dan beberapa kali cara belajar saya lewat teguran-Nya atas kecerobahan saya (senyum terkembang).

Dalam jumatan PMK minggu itu, sehari sebelum upacara wisuda, Pak Alamta, pengurus PMK ITB mendoakan saya dan alumni-alumni PMK ITB lain (yang kebetulan hanya saya yang berkesempatan hadir) dan menyampaikan ayat Firman yang juga meneguhkan dari Yosua 1:9

Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.”

Tidak lupa, syukuran wisuda HMIF juga sangat berkesan bagi saya. Salah satu hal yang ingin saya lakukan, jika waktu dapat berputar, adalah membangun hubungan yang lebih akrab dengan teman-teman informatika. Saya jarang mengikuti acara-acara kebersamaan himpunan, namun di syukwis ini saya merasa percakapan saya dengan rekan-rekan dapat mengalir dengan lancar bahkan seperti teman dekat saja. Luar biasa melihat bahwa untuk perkara yang saya lalai sekalipun, Ia tetap menyatakan kasih karunia-Nya.

Saya bersyukur bahwa masa sebagai mahasiswa sarjana telah saya lewati dengan baik, banyak pengalaman yang sebagian tercatat di blog ini, sebagian di ingatan teman-teman terdekat, sebagian di ingatan saya sendiri, dan sisanya Tuhan yang ingat. Benar kata Firman-Nya dalam Roma 8:28 :

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah

Inilah ucapan syukur saya untuk satu musim yang telah saya lalui, tentu kawan pun memiliki ucapan syukur untuk musim-musim yang telah dilalui. Saya akan sangat senang untuk membaca catatan ucapan syukur kawan.

Penyertaan-Nya atas Tugas Akhir Sarjana

Setiap mahasiswa S1 pasti menghadapi masa menantang untuk menyelesaikan tugas akhirnya yang menjadi prasyarat kelulusan sebagai sarjana. Pemilihan topik tugas akhir merupakan tantangan tersendiri karena selama setahun topik itu akan memenuhi ruang pikirnya. Cerita singkat mengenai isi tugas akhir saya telah saya tuliskan sebelumnya.

Setelah pulang dari pertukaran pelajar, saya merasa bahwa topik yang telah saya kerjakan selama lebih kurang setengah tahun belum mumpuni untuk dijadikan sebagai tugas akhir. Namun, saya bertekad bahwa apa yang telah saya kerjakan dan pelajari selama pertukaran pelajar, mengenai cara komputer dapat mengenali manusia, harus bermanfaat untuk tugas akhir saya. . 

Hal ini yang melandasi mengapa tugas akhir saya berkesan science-fiction, yaitu mengenai cara komputer untuk mengenali gerakan manusia. Gagasannya adalah di masa depan interaksi komputer dan manusia akan jauh lebih canggih dari saat ini, dapat saling mengerti dengan interaksi secara natural.

Ternyata tidak mudah mencapai tujuan tugas akhir saya. Saya tidak menemukan teknik yang cukup mudah untuk dilakukan seorang mahasiswa pra-sarjana dari berbagai sumber publikasi dan jurnal yang saya baca. Pernah sekali, saya hampir menangis di belakang kampus setelah kelelahan mencari bahan untuk tugas akhir ini dan nihil. Kekhawatiran memuncak : bagaimana jika saya tidak dapat menyelesaikan topik ini? Haruskah saya mengulang proposal tugas akhir saya?

Saat itu dalam kelemahan, saya berdoa sepenuh hati meminta pertolongan Tuhan. Beberapa hari setelahnya, saya menemukan metode yang tepat untuk topik saya dan masih dapat saya pahami cara mengimplementasikannya. Kelegaan yang besar meliputi saya saat itu!

Kebetulan, saat itu juga akan diadakan ICEEI, konferensi berskala internasional yang diprakarsai salah satunya oleh ITB, kampus saya. Karena masih terpengaruh gaya mahasiswa Jepang yang memiliki target publikasi untuk penelitian mereka, saya mendaftarkan diri, Namun, ternyata saya tidak sempat menyelesaikan batas minimum penelitian untuk dapat menjadi karya ilmiah (paper) pada akhir batas pengiriman karya. Saya hampir putus asa dan hendak membatalkan niat saya, namun ternyata masa pengiriman diperpanjang dan saya dapat menyertakan karya saya.

Karya saya dinyatakan lolos untuk ditampilkan dalam bentuk poster. Ada dua jenis yaitu oral dan poster, namun untuk yang jenis oral terbatas jumlahnya. Bagaimanapun saya bersyukur setidaknya karya saya masuk ke dalam jurnal penelitian ini. Tiba-tiba, H-3 , saya diberitahu bahwa karya saya akan ditampilkan di bagian oral. Senang sekaligus deg-degan karena harus mempersiapkan presentasi berbahasa Inggris. Sedih juga karena, poster yang telah saya desain dan cetak sebelumnya menjadi tidak terpakai.

Konferensi selesai, saya mendapatkan kesempatan berkenalan dengan profesor dan mahasiswa pascasarjana dari berbagai negara dan saya sangat menikmati kesempatan itu. Selain itu, ternyata paper yang saya masukkan diindex oleh jurnal IEEI, berstandar internasional. Sungguh suatu kejutan! Adanya insentif bagi peserta konferensi plus pembebasan biaya konferensi bagi mahasiswa ITB merupakan berkah tambahan lainnya.

Namun masih ada badai selanjutnya, seminar tahap kedua dan sidang yang saya harapkan sebelum oktober kandas. Alasannya ada mata kuliah yang harus saya ambil karena mata kuliah yang saya ambil sebelumnya tidak memenuhi prasyarat mata kuliah wajib ITB. Alhasil saya menambah masa kuliah 1 semester, mengikuti kelas dengan adik angkatan, membayar uang kuliah tambahan, selain munculnya rasa jenuh dan malas untuk masih berkutat dengan topik tugas akhir saya.

Kisah bagaimana saya melewati semester tambahan ini layaknya mendapatkan tulisan tersendiri. Singkat cerita, waktu berlalu dan saya menyelesaikan seluruh kredit mata kuliah untuk mengikuti sidang sarjana. Di periode itu pun, setelah mengalami teguran terkait disiplin diri, saya akhirnya berhasil menyelesaikan penelitian untuk tugas akhir ini.

Di bulan Januari, tugas akhir saya beserta laporannya selesai, sementara masa sidang baru akan dimulai bulan Februari. Masa senggang tersebut saya manfaatkan untuk berlibur ke Kupang dan telah saya buatkan beberapa tulisan khusus untuknya. Bulan Februari pun tiba dan saya menjadi peserta yang paling awal mengajukan sidang. Puji Tuhan bahwa sidang yang saya alami berlangsung lancar, berterima kasih pada dosen-dosen penguji yang sekalipun isunya killer telah berbaik hati pada saya.

Saya sangat bersyukur menguatkan tekad untuk ikut dalam konferensi ICEEI tahun sebelumnya, karena paper dan poster yang menjadi prasyarat kelulusan telah saya persiapkan sebelumnya, hanya butuh perubahan minor. Kejutan selanjutnya yang Tuhan berikan adalah diadakannya kompetisi poster dan presentasi tugas akhir, sebagai yang pertama. Ternyata saya berhasil menjadi peserta terbaik dari teknik informatika, padahal saya tidak yakin karena karya rekan-rekan semuanya luar biasa.

Setelah saya renungkan, seluruh upaya saya dalam mengerjakan tugas akhir ini tidak ada yang sia-sia dan saya melihat sidik jari Sang Agung sepanjang prosesnya. Selamat menunaikan ibadah tugas akhir bagi yang akan atau sedang menjalaninya! Mari menikmati penyertaan-Nya!

Prototipe Perangkat Lunak untuk Pengenalan Aksi Manusia Menggunakan Dynamic Time Warping

Pengenalan gerakan manusia dari citra bergerak mendapatkan perhatian besar dalam penelitian di bidang computer vision karena potensinya yang besar. Secara umum aplikasi dari pengenalan gerakan manusia dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu pengawasan, kontrol, dan analisis.

Penelitian mengenai pengenalan gerakan manusia umumnya dibagi dalam beberapa tahapan. Hasil dari setiap tahapan seperti tahapan deteksi, tracking, dan estimasi pose akan menentukan kualitas keseluruhan pengenalan aksi manusia. Selama ini, penelitian untuk mengenali gerakan manusia mengalami kesulitan karena belum ada solusi ampuh untuk mendapatkan hasil yang akurat pada tahapan–tahapan pendahuluan atau sulitnya proses persiapan yang diperlukan.

Tugas akhir ini membahas permasalahan dan solusi pengenalan aksi manusia. Untuk mendapatkan hasil yang baik pada tahapan-tahapan pendahuluan, maka digunakan Microsoft Kinect. Microsoft Kinect digunakan sebagai depth camera untuk mendapatkan data estimasi pose dengan pemodelan stick figure. Selanjutnya, metode Dynamic Time Warping (DTW) digunakan untuk mengenali berbagai aksi manusia berdasarkan kemiripan dengan data sampel yang tersedia.

Prototipe aplikasi untuk mengenali gerakan manusia berhasil dibuat dan berdasarkan penelitian terhadap 6 gerakan dan 5 sampel untuk masing-masing gerakan, disimpulkan bahwa DTW cukup baik untuk mengenali aksi manusia sederhana dengan akurasi sempurna 100%. Namun, DTW memiliki keterbatasan untuk dikembangkan mengenali gerakan yang lebih kompleks dan melibatkan banyak aktor.

Kata kunci : pengenalan aksi manusia, Microsoft Kinect, depth camera, estimasi pose, stick figure, Dynamic Time Warping

Tulisan di atas adalah abstrak dari tugas akhir tahap sarjana saya yang mungkin tidak ada dampaknya bagi orang banyak, namun bagi saya pribadi menjadi satu pengalaman hidup yang telah mengajari saya banyak hal. Kisah di balik tugas akhir ini akan saya publikasikan selanjutnya.